tag:blogger.com,1999:blog-15190821950011328972024-02-21T09:52:07.644+07:00SuryakancanaUnknownnoreply@blogger.comBlogger7125tag:blogger.com,1999:blog-1519082195001132897.post-14148239826748682952018-10-04T15:58:00.000+07:002018-10-04T15:58:30.605+07:00Ruqyah Syar'iah<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Bismillahirrahmanirrahim.</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dengan pertolongan dan kuasa Alloh SWT, insya Alloh macam-macam masalah yang ditimbulkan akibat kejahatan makhluk laknatullah melalui ilmu sihir dan santet akan dapat teratasi berkat pertolongan Alloh SWT Yang Maha Perkasa.</span></span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Membersihkan diri, keluarga, tempat tinggal dan tempat usaha dari unsur-unsur negatif laknatullah. </span></span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Melayani pagar ghoib untuk keselamatan, kekuatan, kekebalan, kewibawaan, buka aura, ruwat gangguan ghoib negatif, pelarisan, pengasihan, penarik rezeki, pembersihan dan penjagaan tempat tinggal/usaha serta pengaktifan ilmu kebathinan.</span></span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Silakan hubungi kami untuk konsultasi selanjutnya di nomer hp 081284038237</span></span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Alamat: </span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Jalan gandasoli kp bojongloa kaler no. 58 gandasoli, plered, purwakarta.</span><br />
<br />Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1519082195001132897.post-6537585536987348432017-12-08T23:07:00.002+07:002017-12-08T23:07:21.880+07:00Kiat membentengi keluarga dari sihirSEKILAS TENTANG HAKIKAT SIHIR<br />
<br />
Secara etimologis, sihir artinya sesuatu yang tersembunyi dan sangat halus penyebabnya. Sedangkan menurut istilah syariat, Abu Muhammad Al Maqdisi menjelaskan, sihir adalah azimat-azimat, mantra-mantra atau pun buhul-buhul yang bisa memberi pengaruh terhadap hati sekaligus jasad, bisa menyebabkan seseorang menjadi sakit, terbunuh, atau pun memisahkan seorang suami dari istrinya. [1]<br />
Jadi sihir benar-benar ada, memiliki pengaruh dan hakikat yang bisa mencelakakan seseorang dengan taqdir Allah yang bersifat kauni . Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :<br />
<br />
فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهِ وَمَاهُم بِضَآرِّينَ بِهِ مِنْ أَحَدٍ إِلاَّ بِإِذْنِ اللَّهِ<br />
<br />
“Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang bisa mereka gunakan untuk menceraikan antara seorang (suami) dengan istrinya. Dan mereka (ahli sihir) itu tidak dapat memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorang pun kecuali dengan izin Allah” [Al Baqarah : 102].<br />
<br />
Demikian juga firman Allah yang memerintahkan kita berlindung dari kejahatan sihir :<br />
<br />
وَ مِنْ شَر النَّفَّاثاَتِ فْي العُقَدِ <br />
<br />
“Dan (aku berlindung kepada Allah) dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembuskan pada buhul-buhul”. [Al Falaq : 4].<br />
Seandainya sihir tidak memiliki pengaruh buruk, tentu Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak akan memerintahkan kita agar berlindung darinya.[2]<br />
Sihir juga pernah menimpa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Yaitu ketika seorang Yahudi bernama Labid bin Al A’sham menyihir Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Aisyah rahimahullah menceritakan:<br />
<br />
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُحِرَ حَتَّى كَانَ يَرَى أَنَّهُ يَأْتِي النِّسَاءَ وَلَا يَأْتِيهِنَّ <br />
<br />
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah disihir, sehingga Beliau merasa seolah-olah mendatangi istri-istrinya, padahal tidak melakukannya”.[3] <br />
<br />
Berkaitan dengan hadits ini, Al Qadhi ‘Iyadh menjelaskan: “Sihir adalah salah satu jenis penyakit diantara penyakit-penyakit lainnya yang wajar menimpa Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam, seperti halnya penyakit lain yang tidak diingkari. Dan sihir ini tidak menodai nubuwah Beliau. Adapun keadaan Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika itu, seolah-olah membayangkan melakukan sesuatu, padahal Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak melakukannya. Hal itu tidak mengurangi kejujuran Beliau. Karena dalil dan ijma’ telah menegaskan tentang kema’shuman Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dari sikap tidak jujur. Terpengaruh sihir perkara yang hanya mungkin terjadi pada diri Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam masalah duniawi yang bukan merupakan tujuan risalah Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dan Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak diistimewakan lantaran masalah duniawi pula. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah manusia biasa yang bisa tertimpa penyakit seperti halnya manusia. Maka bisa saja terjadi, Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam dikhayalkan oleh perkara-perkara dunia yang tidak ada hakikatnya. Kemudian perkara itu (pada akhirnya) menjadi jelas sebagaimana yang terjadi pada diri Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam”.[4]<br />
<br />
Sihir memiliki bentuk beraneka ragam dan bertingkat-tingkat. Di antara contohnya adalah tiwalah (sihir yang dilakukan oleh seorang istri untuk mendapatkan cinta suaminya/pelet), namimah (adu domba), al ‘athfu (pengasihan), ash sharfu (menjauhkan hati) dan sebagainya. Sebagian besar sihir ini masuk ke dalam perbuatan kufur dan syirik, kecuali sihir dengan membubuhi racun atau obat-obatan serta namimah, maka ini tidak termasuk syirik.<br />
Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa’di menjelaskan: “Sihir termasuk perbuatan syirik ditinjau dari dua sisi. <br />
Pertama : Karena dalam sihir itu terdapat unsur meminta pelayanan dan ketergantungan dari setan serta pendekatan diri kepada mereka melalui sesuatu yang mereka sukai, agar setan-setan itu memberi pelayanan yang diinginkan.<br />
Kedua : Karena di dalam sihir terdapat unsur pengakuan (bahwa si pelaku) mengetahui ilmu ghaib dan penyetaraan diri dengan Allah dalam ilmuNya, dan adanya upaya untuk menempuh segala cara yang bisa menyampaikannya kepada hal tersebut. Ini adalah salah satu cabang dari kesyirikan dan kekufuran”.[5]<br />
Hukum mempelajari dan melakukan sihir adalah haram dan kufur. Hukuman bagi para tukang sihir adalah dibunuh, sebagaimana yang diriwayatkan dari beberapa orang sahabat [6]. <br />
<br />
Dan sihir merupakan perbuatan setan. Allah Azza wa Jalla berfirman :<br />
<br />
وَاتَّبَعُوا مَا تَتْلُوا الشَّيَاطِينُ عَلَى مُلْكِ سُلَيْمَانَ وَمَاكَفَرَ سُلَيْمَانُ وَلَكِّنَّ الشَّيَاطِينَ كَفَرُوا يُعَلِّمُونَ النَّاسَ السِّحْرَ <br />
<br />
“Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (dan tidak mengerjakan sihir), tetapi setan-setan itulah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia”. [Al Baqarah : 102]<br />
<br />
PETUNJUK NABI UNTUK MENANGKAL DAN MENGOBATI SIHIR<br />
Seperti telah dijelaskan oleh para ulama, sihir termasuk jenis penyakit yang bisa menimpa manusia dengan izin Allah Azza wa Jalla . Tidaklah Allah Azza wa Jalla menurunkan satu penyakit melainkan Dia juga menurunkan obat penawarnya. Dan seorang muslim dilarang berobat dengan sesuatu yang diharamkan Allah.<br />
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, Beliau bersabda :<br />
<br />
مَا أنْزَلَ اللهُ دَاءً إلا أنْزَلَ لَهُ شِفَاءً<br />
<br />
“Tidaklah Allah menurunkan suatu penyakit, melainkan Allah akan menurunkan pula obat penawarnya”.[7]<br />
<br />
Seorang muslim dilarang pergi ke dukun untuk mengobati sihir dengan sihir yang sejenis. Karena hukum mendatangi dukun dan mempercayai mereka adalah kufur. Apatah lagi sampai meminta mereka untuk melakukan sihir demi mengusir sihir yang menimpanya, ataupun untuk menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan jodoh anak dan sanak saudaranya, atau hubungan suami istri dan keluarga, tentang barang yang hilang, percintaan, perselisihan dan sebagainya. Hal itu merupakan perkara ghaib dan hanya Allah Azza wa Jalla saja yang mengetahui. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :<br />
<br />
مَنْ أتَى كَاهِنًا أوْ سَاحِرًا فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُوْلُ فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَدٍ<br />
<br />
“Barangsiapa yang mendatangi dukun atau tukang sihir, kemudian ia membenarkan (mempercayai) perkataan mereka, maka sungguh ia telah kafir terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad”.[8]<br />
Para dukun, paranormal, tukang sihir dan peramal itu hanya mengaku-ngaku mengetahui ilmu ghaib berdasarkan kabar yang dibawa setan yang mencuri dengar dari langit. Para dukun itu, tidak akan sampai pada maksud yang diinginkan kecuali dengan cara berkhidmah, tunduk dan taat serta menyembah tentara iblis tersebut. Ini merupakan perbuatan kufur dan syirik terhadap Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :<br />
<br />
هَلْ أُنَبِّئُكُمْ عَلَى مَن تَنَزَّلُ الشَّيَاطِينُ {212} تَنَزَّلُ عَلَى كُلِّ أَفَّاكٍ أَثِيمٍ { 222} يُلْقُونَ السَّمْعَ وَأَكْثَرُهُمْ كَاذِبُونَ<br />
<br />
“Apakah akan Aku beritakan kepadamu, kepada siapa setan-setan itu turun? Mereka turun kepada setiap pendusta lagi banyak dosa, mereka menghadapkan pendengaran (kepada setan) itu, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang pendusta”. [Asy Syu’ara`: 221-223].<br />
<br />
Oleh karena itu, seorang muslim tidak boleh tunduk dan percaya kepada dugaan dan asumsi bahwa cara yang dilakukan para dukun itu sebagai pengobatan, misalnya tulisan-tulisan azimat, rajah-rajah, menuangkan cairan yang telah dibaca mantra-mantra syirik dan sebagainya. Semua itu adalah praktek perdukunan dan penipuan terhadap manusia. Barangsiapa yang rela menerima praktek-praktek tersebut tanpa menunjukkan sikap penolakannya, sungguh ia telah ikut tolong-menolong dalam perbuatan bathil dan kufur.[9]<br />
<br />
CARA PENCEGAHAN DARI SIHIR YANG DIAJARKAN RASULULLAH[10]<br />
1- Dalam setiap keadaan senantiasa mentauhidkan Allah Azza wa Jalla dan bertawakkal kepadaNya, serta menjauhi perbuatan syirik dengan segala bentuknya. Allah Azza wa Jalla berfirman :<br />
<br />
إِنَّهُ لَيْسَ لَهُ سُلْطَانٌ عَلَى الَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ {99} إِنَّمَا سُلْطَانُهُ عَلَى الَّذِينَ يَتَوَلَّوْنَهُ وَالَّذِينَ هُمْ بِهِ مُشْرِكُونَ<br />
<br />
“Sesungguhnya setan itu tidak ada kekuasaan atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Rabbnya. Sesungguhnya kekuasaan setan hanyalah atas orang-orang yang menjadikannya sebagai pemimpin dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah”. [An Nahl : 99-100<br />
<br />
Ketika Menafsirkan ayat di atas, Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa’di berkata : “Sesungguhnya setan tidak memiliki kekuasaan untuk mempengaruhi (mengalahkan) orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Rabbnya semata, yang tidak ada sekutu bagiNya, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala akan membela orang-orang mu’min yang bertawakkal kepadaNya dari setiap kejelekan setan, sehingga tidak ada celah sedikitpun bagi setan untuk mencelakakan mereka”[11]. Dan ayat-ayat semisal ini banyak terdapat di dalam Al Qur`an.<br />
<br />
2- Melaksanakan setiap kewajiban-kewajiban yang Allah Subhanahu wa Ta’ala perintahkan, dan menjauhi setiap yang dilarang, serta bertaubat dari setiap perbuatan dosa dan kejelekan. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu ‘anhu :<br />
<br />
يَا غُلاَمُ ! إنِي أُعَلِّمُكَ كَلِمَاتٍ ، احْفَظِ اللهَ يَحْفَظْكَ…<br />
<br />
“Wahai anak, sesungguhnya aku akan mengajarkanmu beberapa kalimat. Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu…”[12]<br />
Syaikh Nazhim Muhammad Sulthan menyatakan, makna sabda Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam (احْفَظِ اللهَ ) adalah jagalah perintah-perintahNya, larangan-laranganNya, hukum-hukumNya serta hak-hakNya. Caranya, dengan memenuhi apa-apa yang Allah dan RasulNya perintahkan berupa kewajiban-kewajiban, serta menjauhi segala perkara yang dilarang. Sedangkan makna (يَحْفَظْكَ ) ialah, barangsiapa yang menjaga perintah-perintahNya, mengerjakan setiap kewajiban dan menjauhi setiap laranganNya, niscaya Allah k akan menjaganya. Karena balasan suatu amalan, sejenis dengan amal itu sendiri. Penjagaan Allah Subhanahu wa Ta’ala terhadap hamba meliputi penjagaan terhadap dirinya, anak, keluarga dan hartanya. Juga penjagaan terhadap agama dan imannya dari setiap perkara syubhat yang menyesatkan”.[13]<br />
<br />
3. Tidak membiarkan anak-anak berkeliaran saat akan terbenamnya matahari. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, yang artinya: “Jika malam telah masuk -jika kalian berada di sore hari-, maka tahanlah anak-anak kalian. Sesungguhnya setan berkeliaran pada waktu itu. tatkala malam telah datang sejenak, maka lepaskanlah mereka”. [HR Bukhari Muslim].<br />
<br />
4- Membersihkan rumah dari salib, patung-patung dan gambar-gambar yang bernyawa serta anjing. Diriwayatkan dalam sebuah hadits, bahwa Malaikat (rahmat) tidak akan memasuki rumah yang di dalamnya terdapat hal-hal di atas. Demikian juga dibersihkan dari piranti-piranti yang melalaikan, seruling dan musik.<br />
<br />
5. Memperbanyak membaca Al Qur`an dan manjadikannya sebagai dzikir harian. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :<br />
<br />
لَا تَجْعَلُوا بُيُوتَكُمْ مَقَابِرَ إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْفِرُ مِنْ الْبَيْتِ الَّذِي تُقْرَأُ فِيهِ سُورَةُ الْبَقَرَةِ<br />
<br />
“Janganlah menjadikan rumah-rumah kalian layaknya kuburan. Sesungguhnya setan lari dari rumah yang dibaca di dalamnya surat Al Baqarah”.[14]<br />
<br />
6- Membentengi diri dengan doa-doa dan ta’awudz serta dzikir-dzikir yang disyariatkan, seperti dzikir pagi dan sore, dzikir-dzikir setelah shalat fardhu, dzikir sebelum dan sesudah bangun tidur, do’a ketika masuk dan keluar rumah, do’a ketika naik kendaraan, do’a ketika masuk dan keluar masjid, do’a ketika masuk dan keluar kamar mandi, do’a ketika melihat orang yang mandapat musibah, serta dzikir-dzikir lainnya.<br />
<br />
Ibnul Qayyim berkata,”Sesungguhnya sihir para penyihir itu akan bekerja secara sempurna bila mengenai hati yang lemah, jiwa-jiwa yang penuh dengan syahwat yang senanantiasa bergantung kepada hal-hal rendahan. Oleh sebab itu, umumnya sihir banyak mengenai para wanita, anak-anak, orang-orang bodoh, orang-orang pedalaman, dan orang-orang yang lemah dalam berpegang teguh kepada agama, sikap tawakkal dan tauhid, serta orang-orang yang tidak memiliki bagian sama sekali dari dzikir-dzikir Ilahi, doa-doa, dan ta’awwudzaat nabawiyah.” [15]<br />
<br />
7. Memakan tujuh butir kurma ‘ajwah setiap pagi hari. Berdasarkan sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam :<br />
<br />
مَنْ تَصَبَّحَ كُلَّ يَوْمٍ سَبْعَ تَمَرَاتٍ عَجْوَةً لَمْ يَضُرَّهُ فِي ذَلِكَ الْيَوْمِ سُمٌّ وَلَا سِحْرٌ<br />
<br />
“Barangsiapa yang makan tujuh butir kurma ‘ajwah pada setiap pagi, maka racun dan sihir tidak akan mampu membahayakannya pada hari itu”. [16]<br />
<br />
Dan yang lebih utama, jika kurma yang kita makan itu berasal dari kota Madinah (yakni di antara dua kampung di kota Madinah), sebagaimana disebutkan dalam riwayat Muslim. Syaikh Abdul ’Aziz bin Baz berpendapat, seluruh jenis kurma Madinah memiliki sifat yang disebutkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ini. Namun beliau juga berpendapat, bahwa perlindungan ini juga diharapkan bagi orang yang memakan tujuh butir kurma, selain kurma Madinah secara mutlak.[17]<br />
<br />
TERAPI PENGOBATAN SETELAH TERKENA SIHIR [18]<br />
1. Metode pertama : Mengeluarkan dan menggagalkan sihir tersebut jika diketahui tempatnya dengan cara yang dibolehkan syariat. Ini merupakan metode paling ampuh untuk mengobati orang yang terkena sihir.[19]<br />
2. Metode kedua : Dengan membaca ruqyah-ruqyah yang disyariatkan. Para ulama telah bersepakat bolehnya menggunakan ruqyah sebagai pengobatan apabila memenuhi tiga syarat [20].<br />
Pertama : Hendaknya ruqyah tersebut dengan menggunakan Kalamullah (ayat-ayat Al Qur`an), atau dengan Asmaul Husna atau dengan sifat-sifat Allah Azza wa Jalla, atau dengan doa-doa yang diajarkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. <br />
Kedua : Ruqyah tersebut dengan menggunakan bahasa Arab, atau dengan bahasa selain Arab yang difahami maknanya. <br />
Ketiga : Hendaknya orang yang meruqyah dan yang diruqyah meyakini, bahwa ruqyah tersebut tidak mampu menyembuhkan dengan sendirinya, tetapi dengan kekuasaan Allah Azza wa Jalla. Karena ruqyah hanyalah salah satu sebab di antara sebab-sebab diperolehnya kesembuhan. Dan Allah-lah yang menyembuhkan.<br />
Selain itu, ada hal sangat penting yang juga harus diperhatikan, bahwa ruqyah akan bekerja secara efektif bila orang yang sakit (terkena sihir) dan orang yang mengobati sama-sama memiliki keyakinan yang kuat kepada Allah Azza wa Jalla, bertawakkal kepadaNya semata, bertakwa dan mentauhidkanNya, serta meyakini dengan sebenar-benarnya bahwa Al Qur`an adalah penyembuh bagi penyakit dan rahmat bagi orang-orang beriman. Jika hal ini tidak terpenuhi, maka ruqyah tersebut tidak akan berefek kepada penyakitnya, karena ruqyah itu sendiri merupakan obat mujarab yang diajarkan oleh syari’at. Namun ibarat senjata, setajam apapun ia, jika berada di tangan orang yang tidak lihai menggunakannya, maka senjata itu tidak banyak manfaatnya.[21]<br />
Dikatakan oleh Ibnu At Tiin: “Ruqyah dengan membaca mu’awwidzat atau dengan nama-nama Allah Subhanahu wa Ta’ala merupakan pengobatan rohani, (akan bekerja efektif) bila di baca oleh hambaNya yang shalih; kesembuhan pun akan diperoleh dengan izin Allah Azza wa Jalla.“<br />
<br />
Diantara bentuk pengobatan yang termasuk metode kedua ini ialah sebagai berikut:<br />
– Membaca surat Al Fatihah, ayat kursi, dua ayat terakhir surat Al Baqarah, surat Al Ikhlash, Al Falaq dan An Naas sebanyak tiga kali atau lebih dengan mengangkat tangan, tiupkan ke kedua tangan tersebut seusai membaca ayat-ayat tadi, kemudian usapkan ke bagian tubuh yang sakit dengan tangan kanan.[23]<br />
– Membaca ta’awwudz (doa perlindungan diri) dan ruqyah-ruqyah untuk mengobati sihir, di antaranya sebagai berikut:[24]<br />
<br />
a. أسْألُ اللهَ العَظِيْمَ رَبَّ العَرْشِ العَظِيْمِ أنْ يَشْفِيَكَ <br />
<br />
“Aku mohon kepada Allah Yang Maha Agung Pemilik ‘Arsy yang agung agar menyembuhkanmu (dibaca sebanyak tujuh kali)”.[25]<br />
<br />
b. Orang yang terkena sihir meletakkan tangannya pada bagian tubuh yang terasa sakit, kemudian membaca: (بِسْمِ الله) sebanyak tiga kali lalu membaca :<br />
<br />
أعُوذُ بِالله وَ قُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّ مَا أجِدُ وَ أحَاذِرُ<br />
<br />
“Aku berlindung kepada Allah dan kekuasaan-Nya dari setiap kejelekan yang aku jumpai dan aku takuti.” [26]<br />
<br />
c. Mengusap bagian tubuh yang sakit sambil membaca doa :<br />
<br />
اللهَُّمَ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ الْبَأْسَ وَاشْفِ أَنْتَ الشَّافِي لَا شِفَاءَ إِلَّا شِفَاؤُكَ شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقَمًا <br />
<br />
“Ya Allah, Rabb Pemelihara manusia, hilangkanlah penyakitku dan sembuhkanlah, Engkau-lah Yang Menyembuhkan, tiada kesembuhan melainkan kesembuhan dariMu, kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit.[27]<br />
<br />
d. Membaca doa:<br />
<br />
أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ مِنْ غَضَبِهِ وَ عِقَابِهِ وَشَرِّ عِبَادِهِ وَمِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِينِ وَأَنْ يَحْضُرُونِ <br />
<br />
“Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari kemarahanNya, dari kejahatan hamba-hambaNya, dan dari bisikan-bisikan setan dan dari kedatangan mereka kepadaku. <br />
<br />
3. Metode ketiga : Mengeluarkan sihir tersebut dengan melakukan pembekaman pada bagian tubuh yang terlihat bekas sihir, jika hal itu memang memungkinkan. Bila tidak memungkinkan, maka ruqyah-ruqyah di atas telah mencukupi untuk mengobati sihir.<br />
Ibnul Qayyim rahimahullah menjelaskan rahasia pembekaman di bagian yang terkena sihir ini. Bahwa sihir itu tersusun dari pengaruh ruh-ruh jahat dan adanya respon kekuatan alami yang lahir dari ruh jahat tersebut. Inilah jenis sihir yang paling kuat, terutama pada bagian tubuh yang menjadi pusat persemayaman sihir tadi. Maka pembekaman pada bagian tersebut merupakan metode pengobatan yang sangat efektif bila dilakukan sesuai dengan cara yang tepat.[29]<br />
<br />
4. Metode keempat : Dengan menggunakan obat-obatan alami sebagaimana disebutkan Al Qur’an dan As Sunnah, dengan disertai keyakinan penuh terhadap kebenaran firman Allah Subhanahu wa Ta’ala dan sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menerangkannya. Di antaranya dengan menggunakan madu, habbahtus sauda` (jinten hitam), air zam-zam, minyak zaitun dan obat-obatan lainnya yang dibenarkan syara’ sebagai obat. Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :<br />
<br />
الشِّفَاءُ فِي ثَلَاثَةٍ شَرْبَةِ عَسَلٍ وَشَرْطَةِ مِحْجَمٍ وَكَيَّةِ نَارٍ وَأَنْهَى أُمَّتِي عَنْ الْكَيِّ <br />
<br />
“Pengobatan itu ada dalam tiga hal. (Yaitu): berbekam, minum madu dan pengobatan dengan kay (besi panas). Sedangkan aku melarang umatku menggunakan pengobatan dengan kay”.[30]<br />
<br />
Dari ‘Aisyah Radhiyallahu ‘anha, ia mendengar Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :<br />
<br />
إِنَّ هَذِهِ الْحَبَّةَ السَّوْدَاءَ شِفَاءٌ مِنْ كُلِّ دَاءٍ إِلَّا مِنْ السَّامِ قُلْتُ وَمَا السَّامُ قَالَ الْمَوْتُ<br />
<br />
“Sesungguhnya habbah sauda’ ini merupakan obat bagi segala jenis penyakit, kecuali as saam”. Aku (‘Aisyah) bertanya,”Apakah as saam itu?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,”Kematian.” [31]<br />
<br />
Dari Jabir bin Abdillah Radhiyallahu ‘anhu, ia mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :<br />
<br />
ماَءُ زَمْزَمَ لِمَا شُرِبَ لَهُ<br />
<br />
“Air zam-zam itu tergantung niat orang yang meminumnya”. [32]<br />
Dari Umar bin Al Khaththab Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :<br />
<br />
كُلُوا الزَّيْتَ وَادَّهِنُوا بِهِ فَإِنَّهُ مِنْ شَجَرَةٍ مُبَارَكَةٍ <br />
<br />
“Makanlah minyak zaitun dan minyakilah rambut kalian dengannya, karena sesungguhnya ia berasal dari pohon yang diberkahi”.[33] <br />
<br />
Demikianlah sekilas pembahasan tentang sihir berikut cara mencegah dan mengobatinya. Selayaknya bagi setiap pribadi muslim, terutama para pemimpin keluarga, untuk mengetahui hal ini dan mengajarkan kepada keluarganya. Agar anggota keluarga mampu membentengi diri dari kejahatan sihir. Selayaknya pula bagi pemimpin keluarga, untuk mengkondisikan keluarganya agar senantiasa taat kepada Allah Sang Pemelihara manusia. Membersihkan rumahnya serta menyingkirkan sejauh-jauhnya dari segala sarana yang mengundang kemaksiatan, seperti musik, majalah-majalah porno, gambar makhluk hidup dan sebagainya. Agar keluarganya mendapat curahan rahmat dan perlindungan dari Allah, terjauhkan dari gangguan iblis dan bala tentaranya. Wallahu waliyyut taufiiq. <br />
<br />
Maraji :<br />
1. Ibnu Qayyim Al Jauziyyah, Zaadul Ma’ad, tahqiq dan takhrij Syu’aib Al Arnauth dan Abdul Qadir Al Arnauth, Mu’assasah Ar Risaalah, Cet. III, Th. 1421H/200M.<br />
2. Sa’id bin Ali bin Wahf Al Qahthani, Ad Du’a Min Al Kitab Wa As Sunnah Wa Yalihi Al ‘Ilaj Bi Ar Ruqaa Min Al Kitab Wa As Sunnah.<br />
3. Abdurrahman bin Hasan Alu Syaikh, Fathul Majid Syarhu Kitabit Tauhid, tahqiq Muhammad Hamid Al Faqi, ta’liq Abdullah bin Baz, dan takhrij Ali bin Sinan, Darul Fikr, Th. 1412H/1992M.<br />
4. Shahih Al Bukhari bersama Fathul Bari.<br />
5. Shahih Muslim.<br />
6. Sunan Abu Dawud.<br />
7. Jami’ At Tirmidzi.<br />
8. Sunan Ibnu Majah. <br />
[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 06//Tahun IX/1426H/2005M. Penerbit Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo-Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-761016]<br />
________<br />
Footnote<br />
[1]. Fathul Majid, tahqiq Muhammad Hamid Al Faqi, ta’liq Abdullah bin Baaz, dan takhrij Ali bin Sinan, hlm. 235.<br />
[2]. Fathul Majid, tahqiq Muhammad Hamid Al Faqi, ta’liq Abdullah bin Baaz, dan takhrij Ali bin Sinan, hlm. 235<br />
[3]. HR Al Bukhari, kitab Ath Thibb, Bab Hal Yastakhriju As Sihr, hadits no. 3175 (mu’allaq), 3268, 5763, 5765, 5766, 6063, 6391, dan Muslim, kitab As Salam, Bab As Sihr, hadits no. 2189.<br />
[4]. Zaadul Ma’ad (4/114), tahqiq dan takhrij Syu’aib Al Arnauth dan Abdul Qadir Al Arnauth.<br />
[5]. Al Qaulus Sadid, hlm. 93-94.<br />
[6]. Lihat penjelasannya dalam Fathul Majid, Bab “Maa Ja`a fi As Sihr”.<br />
[7]. HR Bukhari, kitab Ath Thibb, Bab Maa Anzalallahu Da’an Illa Anzala Lahu Syifa’an, hadits no. 5678.<br />
[8]. Syaikh Ali bin Sinan berkata,”Hadits ini diriwayatkan oleh Al Bazaar (2067, Kasyful Astaar).” Al Mundziri berkata dalam At Targhiib (4/36): “Hadits ini diriwayatkan oleh Al Bazaar dan Abu Ya’la dengan sanad jayyid mauquf”. Sedangkan Al Hafizh berkata dalam Al Fath (10/216): ”Sanad hadits ini jayyid”. Lihat Fathul Majid, tahqiq Muhammad Hamid Al Faqi dengan takhrij Ali bin Sinan, hlm. 356.<br />
[9]. Lihat penjelasannya dalam Risalah Fi Hukmi As Sihr Wal Kahanah, karya Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz.<br />
[10]. Zaadul Ma’ad (4/ 114-117), tahqiq dan takhrij Syu’aib Al Arnauth dan Abdul Qadir Al Arnauth; dan Ad Du’a Min Al Kitab Wa As Sunnah Wa Yaliihi Al ‘Ilaj Bi Ar Ruqa Min Al Kitab Wa As Sunnah, karya Syaikh Sa’id bin Ali bin Wahf Al Qahthani, hlm. 85-89.<br />
[11]. Taisir Karimir Rahman (1/1142) dengan ringkas.<br />
[12]. HR Tirmidzi kitab Shifatil Qiyamah, hadits no. 2516.<br />
[13]. Qawaid Wa Fawaid Min Al Arba’in An Nawawiyah, hlm.170-171 dengan ringkas.<br />
[14]. HR Muslim, kitab Shalatil Musafirina Wa Qasriha, Bab Istihbabi Shalatin Nafilati Fi Baitihi Wa Jawaziha Fil Masjid, hadits no. 780.<br />
[15]. Zaadul Ma’ad (4/116), tahqiq dan takhrij Syu’aib Al Arnauth dan Abdul Qadir Al Arnauth.<br />
[16]. HR Bukhari, hadits no. 5445, 5768, 5769, 5779; dan Muslim, hadits no.2047.<br />
[17]. Ad Du’a Min Al Kitab Wa As Sunnah, hlm. 89.<br />
[18]. Ibid, hlm. 90-104.<br />
[19]. Zaadul Ma’ad (4/114), tahqiq dan takhrij Syu’aib Al Arnauth dan Abdul Qadir Al Arnauth.<br />
[20]. Fathul Baari (10/195).<br />
[21]. Ad Du’a Min Al Kitab Wa As Sunnah, hlm. 80-82 dengan ringkas.<br />
[22]. Fathul Baari (10/196).<br />
[23]. HR Bukhari, 5735) -Fathul Baari (9/62) dan (10/208); Muslim, hadits no.2192.<br />
[24]. Lihat secara lebih detail dalam Ad Du’a Min Al Kitab Wa As Sunnah, hlm. 92-101.<br />
[25]. HR Abu Dawud, hadits no. 3106 dan At Tirmidzi, hadits no. 2083.<br />
[26]. HR Muslim, no.2202 (67).<br />
[27]. HR Al Bukhari, no. 5743, 5744, 5750 dan Muslim, no. 2191 (46-49).<br />
[28]. HR Abu Dawud, hadits no. 3893 dan At Tirmidzi, no. 3528<br />
[29]. Zaadul Ma’ad (4/115).<br />
[30]. HR Bukhari, hadits no.5680 dan 5681- Al Fath (10/137).<br />
[31]. HR Bukhari, hadits no. 5687 dan 5688; Muslim, hadits no. 2215.<br />
[32]. HR Ibnu Majah, hadits no. 3062.<br />
[33]. HR At Tirmidzi, hadits no. 1851 dan Ibnu Majah, hadits no. 3319.Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1519082195001132897.post-10131265681376754112017-11-01T16:14:00.001+07:002017-11-01T16:14:28.181+07:00Ilmu ijazah pagar Ayat KursyiILMU PAGAR AYAT QURSYI<br />
<br />
Amalannya sebagai berikut:<br />
<br />
• Bismillahirrahmanirrahim <br />
• Menghadap kiblat baca Ayat Qursyi 3/7x<br />
• Menghadap utara 3/7x<br />
• Menghadap timur 3/7x<br />
• Menghadap selatan 3/7x<br />
• Menghadap ke atas 3/7x<br />
• Menghadap ke bawah 3/7x<br />
Tahan nafas, saat menghembuskan/mengeluarkan nafas visualisasikan/bayangkan energi Ayat Qursyi menyelimuti tubuh dan keluarga.<br />
<br />
Manfaat: <br />
Buat membentengi diri dan keluarga.<br />
<br />
Saya ijazahkan dengan mengucap Qobiltu ke nomer hp 081802125721Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1519082195001132897.post-44383709932805202512017-03-15T11:04:00.001+07:002017-03-15T11:04:27.824+07:00Jangan pernah mencoba untuk menyerah dan jangan pernah menyerah untuk mencoba<div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-indent: 0cm;">
<span class="Apple-style-span" style="color: white; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">When someone comes into your life, Alloh sent them for a reason. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-indent: 0cm;">
<span class="Apple-style-span" style="color: white; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Either to learn from them, or to be with them until the end... TRUST THEM... <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-indent: 0cm;">
<span class="Apple-style-span" style="color: white; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Trust someone who can see these 3 things in you : <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-indent: 0cm;">
<span class="Apple-style-span" style="color: white; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">- The sorrow behind your smile, <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-indent: 0cm;">
<span class="Apple-style-span" style="color: white; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">- The love behind your anger, <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-indent: 0cm;">
<span class="Apple-style-span" style="color: white; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">- The reason behind your silence.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-indent: 0cm;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-indent: 0cm;">
<span class="Apple-style-span" style="color: white; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Bukanlah kesulitan yang membuat kita takut, tapi <b>KETAKUTAN</b> yang membuat kita sulit.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-indent: 0cm;">
<span class="Apple-style-span" style="color: white; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Karena itu jangan pernah mencoba untuk menyerah dan jangan pernah menyerah untuk mencoba.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-indent: 0cm;">
<span class="Apple-style-span" style="color: white; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Maka jangan katakan pada ALLOH, aku punya masalah, tetapi katakan pada masalah aku punya <b>ALLOH</b>.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-indent: 0cm;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-indent: 0cm;">
<span class="apple-style-span"><span class="Apple-style-span" style="color: white; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Ketika kumohon pada Alloh <b><i>kekuatan</i></b>, Dia memberiku <b><i>kesulitan </i></b>agar aku menjadi kuat. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-indent: 0cm;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="color: white;">Ketika kumohon pada Alloh <b><i>kebijaksanaan</i></b>, Dia memberiku <b><i>masalah </i></b>untuk dapat kupecahkan.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-indent: 0cm;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="color: white;">Ketika kumohon pada Allah <b><i>kesejahteraan</i></b>, Dia memberiku <b><i>akal </i></b>untuk berfikir.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-indent: 0cm;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="color: white;">Ketika kumohon pada Allah <b><i>keberanian</i></b>, Dia memberiku <b><i>kondisi bahaya</i></b> untuk dapat kuatasi.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-indent: 0cm;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="color: white;">Ketika kumohon pada Allah sebuah <b><i>cinta</i></b>, Dia memberiku <b><i>orang-orang yang kesulitan</i></b> untuk kutolong.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-indent: 0cm;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="color: white;">Ketika kumohon pada Allah <b><i>bantuan</i></b>, Dia memberiku <b><i>kesempatan</i></b>.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-indent: 0cm;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-indent: 0cm;">
<span class="apple-style-span"><span class="Apple-style-span" style="color: white; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Aku tak pernah menerima <b><i>apa yang kuminta</i></b>, tapi <b><i>aku menerima dari-Nya</i></b> <b><i>segala yang kubutuhkan</i></b>. Doaku terjawab sudah.</span></span><span style="font-family: "arial" , sans-serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1519082195001132897.post-76942907237120835942017-03-15T11:04:00.000+07:002017-03-15T11:04:03.999+07:00Sancang<span style="color: white; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="color: white; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Hutan Sancang adalah hutan yang dilegendakan sebagai tempat tilem (tempat hilangnya) Prabu Siliwangi. Di hutan ini juga terdapat pohon Kaboa (mirip dengan pohon bakau/mangrove) yang menurut kepercayaan setempat merupakan penjelmaan para prajurit Pajajaran yang setia kepada Prabu Siliwangi. Oleh karena itu hutan ini dipercaya sebagai hutan keramat yang memiliki daya magis bagi kalangan masyarakat lokal. Nama Sancang yang tersusun dari huruf-huruf SANCANG dipercaya memiliki arti khusus, yaitu : </span><br />
<span style="color: white; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="color: white; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">S: Sasakala asal usul carita sesepuh urang-urang sadaya, </span><br />
<span style="color: white; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">yang berarti Hutan Sancang merupakan tempat asal usul nenek moyang kita semua. </span><br />
<span style="color: white; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">A: Anu luhur tur ngahiang, </span><br />
<span style="color: white; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">yang berarti daerah Sancang adalah daerah keramat dan sejak zaman dahulu sudah dikenal. </span><br />
<span style="color: white; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">N: Nyata sarta talapakuran tah ku aranjeun manusa, </span><br />
<span style="color: white; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">yang berarti Hutan Sancang adalah nyata dan perlu untuk dikaji oleh setiap manusia. </span><br />
<span style="color: white; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">C: Cacandran carita sesepuh urang sadaya, </span><br />
<span style="color: white; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">yang berarti Sancang adalah asal usul cerita tentang nenek moyang kita semua. </span><br />
<span style="color: white; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">A: Ayana carita Pasundan/Padjajaran, </span><br />
<span style="color: white; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">yang berarti asal-mula dari kerajaan Pasundan dan Padjajaran. </span><br />
<span style="color: white; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">N: Negeri Padjajaran tilas Siliwangi, </span><br />
<span style="color: white; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">yang berarti Hutan Sancang merupakan salah satu wilayah negeri Padjajaran peninggalan Siliwangi. </span><br />
<span style="color: white; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">G: Ghoib di Sancang Pameungpeuk Garut, </span><br />
<span style="color: white; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">yang berarti Hutan Sancang mempunyai cerita ghoib dan setiap manusia harus mempercayai hal ghoib seperti Tuhan Yang Maha Esa yang sifatnya ghoib.</span>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1519082195001132897.post-61732531810812108392017-03-15T11:03:00.001+07:002017-03-15T11:03:41.024+07:00Mukmin dan Kafir<div>
<div>
<span class="Apple-style-span" style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><b><span class="Apple-style-span" style="color: white;">Seorang mukmin itu berada diantara empat perangai:</span></b></span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm;">
</div>
<ol>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: white; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">jika ditimpa musibah ia bersabar, </span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: white; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">jika diberi kesenangan ia bersyukur,</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: white; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">jika berkata ia jujur, dan</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: white; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">jika menghukumi ia berbuat adil.</span></li>
</ol>
<span class="Apple-style-span" style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><b><span class="Apple-style-span" style="color: white;">Ia selalu berada dalam lima cahaya:</span></b></span><br />
<ol>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: white; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">ucapannya adalah cahaya,</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: white; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">ilmunya adalah cahaya,</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: white; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">tempat masuknya adalah cahaya,</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: white; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">tempat keluarnya adalah cahaya, dan</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: white; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif; line-height: 18px;">tempat kembalinya kepada cahaya pada hari kiamat.</span></li>
</ol>
<span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="color: white; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><b><br />
</b></span></span><br />
<span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="color: white; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><b>Sedangkan orang kafir itu berada di dalam lima kegelapan:</b></span></span><br />
<ol>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: white; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">ucapannya adalah kegelapan,</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: white; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">ilmunya adalah kegelapan,</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: white; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">tempat masuknya adalah kegelapan,</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: white; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">tempat keluarnya adalah kegelapan, dan</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: white; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">tempat kembalinya kepada kegelapan pada hari kiamat".</span></li>
</ol>
</div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1519082195001132897.post-72975154127227104372017-03-15T11:03:00.000+07:002017-03-15T11:03:10.989+07:00Primbon<span style="color: white; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="line-height: 18px;">Banyak orang yang masih percaya dengan primbon dan menggunakannya, tapi mungkin ada juga yang belum tau apa itu 'primbon'.</span></span><br />
<span style="color: white; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="line-height: 18px;"><br />
</span></span> <span style="color: white; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="line-height: 18px;">Primbon (Paririmbon dalam bahasa Sunda) merupakan suatu bagian dari kebudayaan masyarakat (banyak diyakini oleh suku Jawa/Sunda) yang lekat hubungannya dengan kehidupan sehari-hari, yang biasanya dijadikan panutan atau gambaran tentang apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang atau digunakan untuk penilaian seseorang.</span></span><br />
<span style="color: white; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="line-height: 18px;"><br />
</span></span> <span style="color: white; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="line-height: 18px;">Isi primbon berupa aneka ragam pengetahuan yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari (semisal hal yang berhubungan dengan kelahiran, perkawinan, kematian, dan lainnya). Di blog ini, saya akan mencoba berbagi pengetahuan tentang beberapa isi dari primbon itu. Diantaranya tentang IMPIAN, WEDAL (hari lahir), NAKTU (waktu), KEDUTAN, SAMAGAHA (gerhana), KATUMBIRI (perhitungan jodoh), dan ITUNGAN.</span></span><br />
<span style="color: white; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="line-height: 18px;"><br />
</span></span> <span style="color: white; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="line-height: 18px;">Percaya atau tidak, yakin atau tidak, ini hanyalah sebatas pengetahuan yang tidak salah untuk kita bagi. Jangan sampai kita tidak bisa menjawab jika ditanya oleh anak cucu kita.</span></span>Unknownnoreply@blogger.com